WeTV Original Mozachiko EP01A | Rebecca Klopper, Junior Roberts

Bingung, ya? Maka dari itu, jangan mulai dari sini. Aku Moza, kelas 10. Aku baru pindah ke Jakarta. Biasanya aku lihat Jakarta dari film-film. Kelihatannya bagus, mewah. Sebenarnya kacau balau seperti ini. Aku ke Jakarta untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan hidupku. Keren, 'kan? Sudah seperti filsuf, belum? Kalau jalan dilihat. Yang seperti ini sudah biasa. Kalau katanya ibunya Moza, kebahagiaan itu bukan dari orang lain. Tapi dari diri sendiri. Jadi, cuek saja. Ergo... Halo? Ya, ini

aku masih di jalan. Sebentar lagi sampai. Motormu tidak bisa dipakai membalap. Lain kali hati-hati. Maturnuwun. (*Terima kasih.) Terima kasih. Ganteng banget. (Ukuran budak cinta) (Rajawali) (SMA Rajawali) Sekolahnya orang kaya. Tempatnya keren. "Bermimpi setinggi langit. Dan jika kamu jatuh, berarti tidurnya kurang tengah." - Dodi. - Apa-apaan, Dodi? - Sangat tidak lucu. - Dodi memang seperti itu, 'kan? Selalu Permisi, Kak. Itu... Ruangan Kepala Sekolah ada di mana, ya? Kalau boleh tahu. Di sa

na. Maturnuwun. (*Terima kasih.) Siapa itu? Tidak tahu. Mungkin si Itu. - Maturnuwun itu apa, ya? - Aku tidak tahu. - "Permisi" mungkin, ya? - Mungkin saja. Selamat pagi, anak-anak. Selamat pagi, Bu. Hari ini ada teman kelas baru. Siswi baru dari Yogyakarta. Silakan, perkenalan diri. Perkenalkan diri kamu. Perkenalkan, semuanya. Nama saya Moza Adisty. Saya pindahan baru dari Yogya. Ibu ingin kalian bantu Moza untuk bisa beradaptasi di sekolah kita ini. Seperti yang kita tahu, Sekolah SMA Rajawal

i kita ini sangat terkenal dengan pendidikan budi pekertinya. - Paham? - Paham. Ayo, Moza. Maaf, Bu. Ini meja kamu. Silakan duduk. Ya. Zetta, bisa ajak Moza keliling sekolah? - Baik, Bu. - Terima kasih, Sayang. - Zetta. - Baiklah, semuanya. - Moza. - Ibu punya kejutan bagus untuk kalian. Tes untuk persiapan ujian minggu depan. Kak? Kak, ini kertasnya. Kak? Kak! Lain kali hati-hati. Ayo bangun, Arjuna-ku. Arjuna-ku, bangun! (Terima kasih, Moza.) (Sudah membangunkanku dari mimpi buruk.) Kenapa pan

ggil "Kak"? Bukuku. (Nama: Chiko) Chiko Gadangga. Tukang tidur di kelas. Begitu bangun, langsung mengganggu murid baru. Maaf, Bu. Semalam bergadang mengerjakan tugas. Ibu tahu cara untuk membuatmu segar lagi. Pergi jalan ke ruang TU. Ambil spidol. Hitam dan merah, jangan lupa. Ya, Bu. (Ukuran budak cinta) =Mozachiko= ("Segala sesuatu mempunyai pola, bahkan benang kusut sekalipun.") (Oleh Dodi Ganteng) Ini. Ini rezeki anak saleh. Maaf. Sudah, Kak? Sudah. Menganggu saja. Halo, Chiko! Masih ingat a

ku, tidak? Calon korban jambret? (Ukuran budak cinta) Terima kasih. Kau sudah menolongku. Sama-sama. Boleh duduk, tidak? Omong-omong, Chiko. Aku boleh bertanya, tidak? Apa warna, hobi, makanan favorit dan zodiakmu? Kau sangat ingin tahu. Tadi kau bilang boleh bertanya. Baiklah, satu saja. Bagaimana tipe wanita Chiko? Bukan urusanmu. Kalau seperti Moza, tipenya Chiko, bukan? Itu dua pertanyaan. Yang tadi belum dijawab, dasar Chiko. Bukan. Kau belum melihat dengan benar, langsung bilang bukan. Buk

an. Begini, coba Chiko perhatikan baik-baik. Sepertinya, Moza tipenya Chiko. Kau malah makan! Ini demi otot perut kita. Kau baring duduk, aku makan. Tidak seperti itu konsepnya. Kawan! Ayo! Chiko, kau belum menjawab. Yang jelas bukan kau! Moza, kau dari mana saja? Kau kenapa? Sudahlah. Ayo, aku antar berkeliling. Di sana adalah kantin. Makanannya mahal-mahal. Hati-hati kalau masuk kantin. Kenapa? Kau jangan sampai salah memilih tempat duduk. Sudah ada kavelingnya. Seperti perumahan saja. Omong-o

mong, di sebelah sana ada pusat kebugaran. Di sebelahnya lagi, ada ruang klub jurnalis. Anak-anak yang mengisi mading di lobi. Apa madingnya seru? Isinya bagus-bagus? Kebanyakan gosip. Kalau bukan itu, tempat curhat. Ya, gosip berkedok curhat. Omong-omong, di sana lapangan basket. Ruangan kecil di sebelahnya adalah tempat anak-anak basket suka berkumpul. Kalau Chiko? Anak basket juga? Ya. Kenapa kau menanyakan tentang Chiko? Moza. Jangan sampai kau menjadi wanita genit yang suka cari perhatian d

i depan Chiko. Maksudnya? Itu. Halo, pria-pria. Zetta, wanita itu pacarnya Chiko? Nancy? Bukan. Sudah lama dalam zona pertemanan. Bagaimana? Ya. Chiko dan Nancy sudah bersahabat dari kira-kira SD atau SMP. Mereka memang dekat, tapi tidak pacaran. Lalu? Lalu, katanya kalau mereka pacaran, nanti suasana persahabatannya akan menjadi aneh atau apa pun itu. Lalu? Lalu, masih banyak wanita lain yang mengejar Chiko. Sudahlah. Malas membahas hal seperti itu. Tidak penting. Ayo. Berarti, seleraku bagus,

'kan? Di gedung sebelah sana ada lab bahasa, lab biologi, dan lab kimia. Kau mau kuantar sekarang? Nanti saja, ya? Sebenarnya sebentar lagi aku ada rapat OSIS. Di lantai bawah ada perpustakaan. Perpustakaan di sekolah kita termasuk yang paling lengkap di Jakarta. Baiklah, aku pergi dulu. Kalau ada yang tidak jelas, nanti tanyakan saja. Zetta. Aku boleh minta nomormu, tidak? Boleh. Zetta. Terima kasih. Ayo, cepat! Kau membawa sedikit sekali. Apanya yang sedikit? Ada banyak bukuku! Ototmu besar. I

ni, bawa punyaku. Sudah, bawa saja. Cerewet sekali. Gara-gara kalian berdua, aku jadi kena hukuman juga, 'kan? Ergo, tangkap. Ergo! Ganang! Chiko! Tahi kucing. Itu gara-gara kau, Ganang. Membuat malu saja. Gara-gara kau juga. Kalau kau menangkap bolanya, tidak akan kena Pak Guru. Sudahlah. Ayo. Salahmu juga. Kenapa kau mengenai tahi kucing begitu? Memang sudah kena lebih dulu. Aku tidak tahu ada tahi kucing. - Memangnya aku tidak lihat? - Kenapa tidak kau tangkap? - Untuk apa ditangkap? Ada tahi

kucing. - Halo, Chiko! Chiko suka ke perpustakaan juga, ya? Penggemarmu. Kau mengikutiku, ya? Dia tidak mengikutimu. Tapi, kau yang sering kena hukuman. Kau juga, 'kan? Bersamamu juga, bukan hanya aku. Pegang. Perkenalkan. Aku Ganang. Panggil saja Gan. Ganteng. Ini, pegang. Dia Ergo. Panggil aja Go. Goblok. Pegang! Ini punyamu! Ini ada bukumu! Apa yang kau lakukan? Moza mau bantu supaya cepat selesai. - Tidak. - Chiko. Kasihan, Chiko. Wanita baik hati malah mau kau usir. Kau tega sekali. - Ya,

tidak? - Benar, Kawan. Memberi kesempatan pada orang lain untuk berbuat baik itu sama saja kita yang berbuat baik. Ya. Baiklah, ambil saja. Bawa. Pegang. - Sambil jalan supaya cepat. - Apa-apaan ini? Moza, biasanya anak Yogya cabut ke mana? (*Bolos) Cabut? (*Bolos) Apa-apaan? Dia tidak tahu "cabut", ya? Hanya bercanda. Sebenarnya Moza tahu artinya "cabut", tapi memang tidak pernah bolos. Tidak perlu belajar terlalu serius. Kalau bolos sesekali, tidak akan dikeluarkan dari sekolah. - Kau lebih da

ri sesekali. - Santai, Kawan. Bagaimana, Nancy? Anak baru itu sepertinya sudah mulai dekat dengan Chiko. Nancy. Kurasa kau punya saingan baru. Ini bagus. Nancy. Aku tidak butuh saingan. Dia temanku, 'kan? - Benar. - Ya juga. Lagi pula, kalau kupikir-pikir, Chiko selalu mendengar ucapanmu. Padahal kalau dengan orang lain, dia super cuek. Kau menyukai Chiko? Mau sampai kapan? Kenapa tidak dikatakan saja? Aku masih nyaman seperti ini. Ya... kalian juga tahu. Kalau sudah nyaman menjadi teman, akan j

adi canggung kalau salah satu menyatakan perasaan. Ya, 'kan? Tapi begini, Nancy. Kau dan Chiko sudah berteman selama 11 tahun. Chiko sudah selalu ada untukmu. Kalau kau menyatakan perasaan, aku yakin kau pasti diterima. - Ya, 'kan? - Ya. Setuju. Lihat, 'kan? Kalau kau salah? Kalau Chiko menolak? Bagaimana? Lihat, 'kan? Sudahlah, kita tunggu sampai saatnya tepat. Aku bosan membicarakan ini. Ayo foto lagi. (Chiko_gadangga) Arjuna-ku ini sangat tampan. (Moza menyukai unggahan Anda) (Moza. Blokir) (

Chiko_gadangga) (Chiko Gadangga) (SMA Rajawali) (Diikuti oleh zettavenica dan 32 lainnya) (Akun tidak ditemukan. Belum ada unggahan) Kemarilah. (Strategi menaklukkan hati Chiko) Perjuangan mendapatkan hati Chiko baru dimulai. (Ekspektasi) Chiko, apa kau tahu? Moza butuh waktu sangat lama untuk belajar masak ini. Jadi, ini sudah pasti sangat enak. Benarkah? Berapa lama? - Kira-kira tujuh bulan. - Tujuh bulan? Ya. Butuh waktu lama untuk mempelajarinya. Makanan Italia seperti ini sangat sulit. - Ja

di, pasti enak? - Pasti enak. Coba dulu. Bagaimana? Dari skala satu sampai sepuluh? - Dua belas. - Dua belas? - Enak. - Kalau begitu, makan lagi. Moza suap. Chiko makannya berantakan. Biarkan saja. ("Kadang usaha tidak membuahkan hasil,) (karena hasil bukan nama-nama buah. Paham?") (Oleh Dodi Ganteng) (Hari Ke-1 Menaklukkan Hati Chiko) (Realita) (Tulus. Baik) (Untuk Chiko. Dari Moza Adisty) Jangan! Kenapa dibuang? Moza yang memasaknya. Aku tidak bisa makan sembarangan. Jahatnya. (Strategi Menakl

ukkan Hati Chiko. Membuatkan bekal istimewa untuk Chiko) Nasib. Masaknya sudah susah payah. Sekolahnya orang kaya ini. Halo. Halo, kucing. Halo. Kau sudah makan, belum? Lucu sekali warnanya. Sendirian saja kucingnya. Teman-temanmu di mana? Gemas. Kau sudah makan, belum? Sudah makan, belum? Mau makan bekalku saja? Kau makan bekalku, ya? Mau? Apa kau suka sosis? Mau, tidak? Kenyang, ya? Kenyang? Baiklah. Ke mana semua teman-temanmu, kucing? Mana semua teman-temanmu? Tidak punya teman, ya? Kalau be

gitu, sama seperti Moza. Sekolahnya sangat besar, tapi teman-temannya sedikit. Tapi, tidak apa-apa kalau temannya sedikit, kucing. Yang penting, teman-teman itu baik dan tulus, ya? Betul, ya, kucing? Menggemaskan sekali. Kubawa pulang saja, ya? Mau pulang denganku? (Hari Ke-2 Menaklukkan Hati Chiko) Itu nyaris sekali. Tidak hebat! Sudah, aku istirahat. Moza! Apa yang kau lakukan dengan minumanku? Menurut penelitian Moza, atlet seperti Chiko bagusnya minum susu. Sok tahu. Kembalikan minumanku. In

i benar. Susu itu bagus untuk tulang. Apa-apaan? Kembalikan. Kembalikan minumanku. - Astaga. - Botolnya jadi jatuh. Chiko celaka karena tidak mendengarkan Moza. Mau, tidak? Chiko pasti haus sehabis olahraga, 'kan? Susu dingin. Segar! Mau? - Mau? - Tadi kau menawarkan. Boleh, tapi Chiko hapus dulu blokirnya, lalu terima pertemanan Moza. Enak saja. Kenapa "enak saja"? Tidak haus? Ini segar. Ya. Ya. - Jangan bohong. - Astaga. berikan padaku. Pasutri mesra sekali. Mau minum saja harus bertengkar man

ja. Sudah sana, main lagi. (Strategi Menaklukkan Hati Chiko. Memberikan susu untuk Chiko) Apa-apaan? Buang sampah sembarangan. Bukan seperti itu maksudnya. Nanti akan diambil juga. Jadi, siapa yang tahu jawaban soal fungsi ini? (chiko_gadangga) Hore! Berhasil! Apa yang berhasil, Moza? Mengerjakan tugas, Bu. Berhasil dikerjakan. Jadi, kamu tahu jawabannya? Silakan maju dan tulis jawabannya. Ya, Bu. (Tugas. (9 x f =)=(fof)?) (Jawaban: ????) (Jawaban: tidak tahu) Jawabannya tidak tahu, Bu. Ada lagi

? (Ukuran budak cinta) (Hari Ke-3 Menaklukkan Hati Chiko) Terima kasih. Kau niat memberikannya, tidak? Ini tisunya, Kak. Kau! Apa yang kau lakukan? Kau pergi, tidak? Pergi, tidak? (Strategi Menaklukkan Hati Chiko. Membantu Chiko apa pun itu) Sebenarnya apa yang wanita itu inginkan? Bagaimana bisa berotot kalau hanya makan sebegitu? (Hari Ke-4) Makan itu perlu. (Menaklukkan Hati Chiko) Halo, sahabat! Moza datang membawa makanan. Aku membawakan gorengan. Ini sangat enak. Kalian harus cicipi. Ini,

Moza bantu membukanya. Kenapa Nancy marah-marah seperti itu? Ini, lalu... (Strategi Menaklukkan Hati Chiko. Mengambil hati teman-teman Chiko) Chiko! Baiklah kalau begitu. Habiskan dulu yang itu. - Kau sudah punya... - Habiskan dulu. - Kau sudah punya ini. - Kau harus diet. Kau sudah punya ini. Sudahlah, diam. Kau harus membentuk ototmu. - Jangan ambil keduanya. - Tidak apa-apa. - Camilanmu ada banyak. - Ini untukku saat di kelas. Moza, terima kasih. Besok bawakan nasi Padang. - Nasi Padang? - Ya

. Martabak keju juga boleh. - Martabak keju? - Kue cucur juga. Kue cucur. Siap. Ada lagi? - Sudah cukup. Itu saja. - Sudah cukup. Itu saja. (Strategi Menaklukkan Hati Chiko. Mengambil hati teman-teman Chiko) Enak. Berikan baksomu padaku. Kau rakus. Kau sudah mengambil itu. (Moto. Cerdas, Kreatif, Mandiri) (Nasib kita sama, Chiko.) (Kita tidak sempat bertemu dengan Elin di saat-saat terakhirnya.) (Dan semua ini gara-gara Draco.) Enak? Pelan-pelan, Sayang. Ibu mau? Seharusnya sayurannya ditambah,

Moza. Supaya ada gizinya. Benar juga. Setelah itu, ditambah nasi yang sangat banyak supaya kenyang. Supaya kenyangnya mantap. Ayahmu masih hidup. Ada di Jakarta. Ayahmu adalah orang baik, Moza. Kau memang dilahirkan tanpa ayah. Tapi, Ibu yakin kau akan menjadi perempuan yang kuat. Ibu. Ibu. Ibu. Ibu! ("Jangan terlalu banyak memberikan kode. Kalau tiga kali, hatinya bisa terblokir") (Oleh Dodi Ganteng) Zetta. - Zetta tahu tentang Chiko, tidak? - Tidak tahu. Kesukaannya Chiko. Film atau makanan ke

sukaan? Aku tidak tahu apa-apa soal Chiko. Kau tanyakan saja ke Ganang, Ergo... Nancy? Kata Zetta, mereka teman baik. Pokoknya aku tidak tahu apa-apa soal Chiko. Yang kutahu, sekarang Chiko ada di mana. Di mana? Ikut gue. Di mana? Chiko! Chiko! Chiko! Ayo! Chiko! Chiko, ayo! Ayo! Chiko! Chiko! Ayo! Chiko! Chiko! Chiko! Hore! Chiko! Untuk apa kau seperti itu? Mengganggu, tahu? Curang! Kau sengaja menyuruh anak kampung itu untuk ganggu tim kami, 'kan? Ayo tanding lagi. Aku tidak terima. Pengecut!

Kau katakan saja, kau takut timmu kalah, 'kan? Kau tidak perlu menyebutku pengecut! Kau mau tanding ulang? Ayo! Katakan kapan kau mau. Aku siap mengalahkanmu lagi. Chiko, tunggu Chiko! Apa kau? Sudah. Santai, Mario. Chiko! Chiko, mau ke mana? Chi... Setiap hari mengikutiku. Menggangguku. Apa maumu? Kau mendengarkan, tidak? Mau Mau apa? Mau menjadi pacar Chiko. Kau sudah gila, ya? Ya. Tergila-gila pada Chiko. Aku sudah bilang kau bukan tipeku. Bohong. Kita cocok. - Kata siapa? - Ramalan bintang.

Coba Chiko pikirkan dulu baik-baik. Kenapa kita selalu bertemu? Di jalanan, di tangga, di koridor, di perpustakaan. Kita memang jodoh. Sembarangan. Semua itu kebetulan. - Mengerti? - Tidak. Cinta tidak kenal kebetulan. Moza bisa membuat Chiko jatuh cinta pada Moza. Tidak akan. Seleraku tidak seperti ini. Begini. Kalau kata orang-orang zaman dulu dan orang-orang tua cinta tumbuh dari kebiasaan. Begini saja. Kita main gim. Kalau Moza kalah, Moza tidak akan mengganggu Chiko lagi. Gim apa? Gim pacar

an. Chiko jadi pacarnya Moza. Tidak mau. Itu adalah kemauanmu. Chiko takut, ya? Takut jatuh cinta pada Moza? Tidak akan. Dengarkan, teman-teman. pria-pria seperti Chiko paling anti kalau dikatakan... Pengecut! =Mozachiko Bagian A= (Bersambung ke Bagian B)